Postingan Populer

Jumat, 24 Mei 2019

Artikel

BK BUKAN POLISI SEKOLAH

Rini Mujiarti
SMKN Klakah Jl.Raya randuagung no 17  klakah, lumajang





       Guru BK untuk semua menjadi kata kunci bahwa peranan BK sangat luas, tidak hanya untuk siswa yang bermasalah melainkan untuk siswa yang berprestasi. BK peduli dengan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Motivasi belajar dan berprestasi yang disampaikan oleh guru menjadi bagian penting dalam perjuangan siswa meraih kebahagiaan. Berbagai metode pendekatan digunakan agar siswa tetap bersaing sehingga mampu menunjukkan jati dirinya sebagai pelajar yang pintar”. Pernyataan tersebut menguatkan pendapat Nursalim (2013:1) bahwa Bimbingan Konseling merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seorang guru bimbingan dan konseling (guru BK)/konselor dalam upaya memandirikan peserta didik. Potensi yang dimiliki oleh setiap siswa hendaknya mampu dikembangkan. 

        Permasalahan guru BK atau konselor sekolah dianggap sebagai polisi sekolah menurut Tohirin (2013:26) muncul karena seringkali ditemukan fakta-fakta dimana guru BK atau konselor diserahi tugas mengusut perkelahian antar siswa, pencurian di kelas, mencari dan menginterogasi siswa yang bersalah dan diberi wewenang untuk mengambil tindakan menghukum terhadap siswa yang bersangkutan dan lain-lain. Guru sebagai polisi sekolah yang tugasnya menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. 

        Selama ini menjadi guru BK terkesan ditakuti oleh siswa. Siapapun yang berhadapan dengan guru BK pastilah anak yang bermasalah. Tidak jarang guru BK yang menjadi petugas tata tertib di sekolah. Petugas yang memarahi dan menghukum siswa pelanggar tata tertib sekolah. Siswa yang keluar dari ruang BK seolah-olah dijadikan sebagai terdakwa dan seringkali mereka yang berhubungan dengan guru BK dikategorikan ”Nakal” yaitu siswa yang berperilaku sering bolos, terlambat, terlibat perkelahian, tawuran antar pelajar, merusak sarana sekolah dan lain sebagainya. 

       Paradigma lama bahwa siapapun siswa yang tercatat dalam ”Buku hitam” sekolah adalah menjadi tanggung jawab guru BK padahal peran guru BK sesungguhnya jauh lebih berarti dalam pembinaan karakter dan karier masa depan siswa. Pernyataan Prayitno dalam Tohirin (2013:27) bahwa tidak boleh ada diskriminasi terhadap siswa dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Semua siswa berhak atas pelayanan BK sehingga hendaknya guru BK memiliki kemampuan membuka hati dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua siswa yang ingin memperoleh pelayanan BK.

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN

LAYANAN KLASIKAL YANG MENYENANGKAN

oleh Rini Mujiarti


Belajar di kelas telah menjadi menu harian Bapak/Ibu Guru dan para murid di sekolah.


Apa yang membuat siswa selalu bersemangat dalam pembelajaran? tak lain adalah cara guru yang kreatif, inovatif dalam menyajikan materi pelajaran sehingga siswa selalu bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran.

Pembelajaran yang menyenangan adalah Pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.

Beragam cara yang bisa digunakan untu membuat suasana kelas menyenangkan, salah satunya dengan pemberian ice breaking

Ice breaking atau kegiatan hiburan memiliki jenis yang bermacam-macam dan dapat dilakukan dengan kondisi yang berbeda-beda pula. Secara umum kegiatan Ice breaking dapat dilakukang dengan berbagai macam cara, Antara lain : Permainan, yel-yel, bernyanyi, senam, bercerita, tepuk tangan, tebak-tebakan



Memancing keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Pernakah kita melihat guru yang mengajar seolah-olah dialah yang menguasai kelas, siswa tidak diberi banyak kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran, mungkin hal tersebut pernah kita alami. Cara ini sedikit keliru karena seharusnya siswalah yang mesti diberi banyak peran dalam proses pembelajaran agar kemampuannya bisa tereksplorasi.

Selasa, 21 Mei 2019

Artikel tentang guru masa depan

PENDIDIKAN  MASA DEPAN
Oleh :
RINI MUJIARTI
( Guru BK SMK Negeri Klakah )
Pendidikan merupakan suatu rekayasa untuk mengendalikan proses belajar. 
Perubahan kurikulum mulai kurikulum 1975, diganti kurikulum 1984, dan kurikulum 1994, dengan kurikulum 2004 (KBK),  kemudian diganti lagi dengan kurikulum 2006 ( KTSP ) bahkan saat ini sudah ada pemberlakuan beberapa sekolah dengan kurikulum 2013. Penyempurnaan kurikulum menjadi cerminan bahwa pemerintah selalu berupaya mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik agar lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial dan kepedulian.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan pada kehidupan di masa kini dan masa depan tanpa mengesampingkan peran peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa. Dalam konstruk dan isi kurikulum 2013 mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreatifitas dan kemandirian sesuai bakat, minat , perkembangan fisik dan psikologis peserta didik terutama untuk jenjang SMA/SMK/MA dengan program peminatan peserta didik.
Sosok guru masa depan
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Ada kecenderungan bahwa proses belajar menjadi suatu kegiatan yang bervariasi, kompleks dan rumit.  Guru dituntut untuk menguasai berbagai metode dan perilaku mengajar yang dianggap canggih. Peran guru tidak bisa lepas dari karakteristik pekerja profesional. Artinya, pekerjaan guru akan dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila seseorang telah melewati suatu proses pendidikan yang dirancang untuk itu. Sebagai suatu pekerjaan profesional, sudah barang tentu kemampuan guru harus secara terus-menerus ditingkatkan.
Guru masa depan harus menguasai banyak pengetahuan ( akademik, pedagogik, sosial dan budaya ), mampu berfikir kritis, tanggap terhadap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru datang ke sekolah tidak hanya mengajar dengan kemampuan untuk mengelola kelas saja, tetapi guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan yang mampu mempersiapkan peserta didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah.
Dalam konteks guru professional dengan semangat tinggi, ia akan selalu memiliki inisiatif, gigih, tidak putus asa dan tidak mudah menyerah. Profesionalisme  menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Peran guru sangat penting untuk menstranfer pengetahuan, ketrampilan dan nilai kepada siswa sehingga apa yang ditransfer memiliki makna bagi diri sendiri, dan berguna tidak saja bagi dirinya tetapi bagi masyarakatnya. Profil guru masa depan tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan belaka, namun melaksanakan kegiatan mendidik, rasa tanggungjawab yang berkaitan dengan sikap dan perilaku insan, sehingga guru tidak hanya ditiru tetapi guru menjadi insan yang benar-benar dicintai banyak orang. Semoga kita bisa, amiiin

Senin, 20 Mei 2019

TUGAS ON 2 PIT 6



IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SECARA LANGSUNG

Pelaksanaan konseling beragam dengan pendekatan langsung secara individu maupun kelompok sesuai layanan yang ada dalam komponen program. Layanan tersebut antara lain layanan dasar, layanan responsif dan perencanaan individual. Layanan Dasar bersifat untuk seluruh peserta didik dan berorientasi jangka panjang dengan satuan layanan sesuai program.  Layanan Responsif  bersifat Pemecahan masalah/Remediasi saat ini untuk Individu atau kelompok tertentu dengan contoh satuan layanan, Layanan Perencanan Individu  untuk Seluruh siswa, contohnya : perencanaan pendidikan/studi lanjut, layanan penelusuran karier dan lain-lain.

Berikut ini dijelaskan implementasi layanan bimbingan konseling secara langsung yang telah dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling SMK antara lain :

   1)   Bimbingan klasikal yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan secara klasikal dalam jumlah besar anatara 20 sampai 35 anak



2)   Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok dengan jumlah klien anatar 3 sampai 10 anak
  3)   Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya secara individu klien ( peserta didik yang bermasalaha )  datang menemui konselor ( guru BK ) untuk menceritakan permasalahan dan dilakukan konseling sehingga klien bisa menentukan keputusan dalam penyelesaian masalahnya sendiri.

4)   Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.yang berjumlah 3 sampai 8 anak

5)   Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

6)   Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan, untuk bidang karier konselor memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja yaitu kegiatan untuk mempertemukan calon tenaga kerja dengan pemberi kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan dan pemberi kerja dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Jumat, 17 Mei 2019

Selamat Blog SMK NEGERI KLAKAH sudah terbit

Alhamdulillah blog gurusmknklakah sudah terbit..

Hari ini saya belajar membuat blog di akun pribadi. Semoga lancar dan hasil belajar yang dibuat dibulan ramadhan membawa manfaat untuk diri sendiri dan sekolah tempat ku mengabdi.